Minggu, 28 Juli 2013

Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)


\

Kita ketika membutuhkan sebuah informasi sangatlah penting, karena untuk mencari informasi tersebut untuk mencari kebenarannya sangatlah sulit jika kita hanya mengandalkan satu pihak pemberi informasi itu. Informasi bisa kita dapati dengan mencari kebenarannya melalui pencarian yang lebih mendetail. Masyarakat yang membutuhkan informasi dari seorang jurnalis, mereka akan mempunyai pandangan yang berbeda-beda untuk pemberitaan yang ada. Akhirnya kebutuhan masyarakat akan informasi yang aktual adalah suatu keniscayaan yang tak bisa ditawar apalagi untuk diganggu gugat.
Setiap hari, masyarakat di seluruh dunia mengakses banyak informasi melalu televisi, radio, media cetak, atau internet. Sehari, sejam, permenit bahkan perdetik tak menonton berita, serasa ada sesuatu yang hilang dan kurang karena tak mengetahui apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain, seperti minum kopi tanpa gula yang terasa hambar dan pahit.
Pada kenyataan yang ada informasi sekecil apapun itu sangatlah penting bagi kelangsungan hidup kita. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat akan informasi yang valid, benar dan bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya itu seringkali terkendala oleh pengusaha yang memiliki medianya itu menjerat akan kebenaran yang didapat oleh masyarakat. Seringkali media mainstreem tidak mengangkat berita yang sebenarnya penting bagi masyarakat banyak, dikarenakan “Agenda Setting” yang didasari kepentingan politis pemilik modal yaitu para pengusaha media.
hal tersebut sangatlah merugikan banyak orang. Masyarakat dengan kebutuhan informasi yang valid pun tak bisa terpenuhi, karena di sisi lain jurnalis yang bekerja pada media mainstreem tersebut tak bisa berbuat apa-apa.
Dengan kondisi seperti itu, Jurnalisme warga (citizen journalism) menjadi hal yang sangat penting untuk diangkat. Pewarta warga mempunyai ruang gerak yang sangat bebas tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Sehingga dalam mengangkat sebuah pemberitaan ia bisa bersikap lebih jujur dan menyampaikan fakta lebih utuh. Hal seperti ini tak bisa didapatkan oleh mereka yang bekerja di media mainstream. Intervensimassive seringkali terjadi sehingga menimbulkan swa-sensor pemberitaan agar tak merugikan pemilik modal atau pun kolega bisnisnya yang memasang iklan di media tersebut.
Kehadiran newmedia bisa sangat berperan dalam mengembangkan citizen journalist. Masyarakat dari kalangan manapun—bahkan yang tak menamatkan pendidikan dasar sekalipun— bisa berperan menjadi seorang pewarta warga. Warga bisa memanfaatkan blog, situs jejaring sosial untuk mengekspresikan kritik sosial dan menyampaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya secara bebas. Tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk membuat sebuah media.
Tak cukup hanya mengabarkan saja. Untuk menghasilkan sebuah perubahan besar, seorang pewarta warga seharusnya bisa berjejaring dengan komunitas dan instansi-instansi terkait dengan persoalan yang ia geluti. Menyebarkan pemberitaan yang ia tulis melalui banyak media. Sehingga tercipta kekuatan besar di masyarakat untuk tergerak.
Peran aktif masyarakat dalam menyebarkan informasi tentang apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta masalah-masalah yang dihadapinya menjadi sangat penting. Dengan peran aktif masyarakat dalam pewartaan, bukan tak mungkin perubahan sosial ke arah yang lebih baik bisa terjadi.
Pewarta warga tidak hanya bertugas menyampaikan berita, tetapi juga sekaligus mengadvokasi kasus-kasus yang ia kawal. Dengan jejaring yang ia punya, bukan tidak mungkin ia bisa menggerakan banyak pihak. Melalukan advokasi tidak mesti dilakukan oleh mereka yang memiliki pendidikan hukum, pewarta warga pun bisa melalukannya. Pewarta warga dengan menjunjung tinggi idealismenya bisa melakukan pembelaan terhadap kaum tertindas. baik melalui tulisan-tulisan yang bisa membentuk gerakan massa, maupun langsung membela saat berhadapan dengan hukum.
Namun tentu saja, tidak berarti dengan kebebasan yang tanpa batas di internet, lantas berita-berita tanpa etika bisa dengan mudah di-posting. Validalitas berita, yang terangkum dalam proses verifikasi faktual dalam kegiatan jurnalisme warga adalah harga mutlak yang tak bisa ditawar kembali. Karena, para penggiat jurnalis warga juga harus memperhatikan dampak yang akan timbul dari pemberitaan atau tulisan-tulisan yang diangkatnya dalam media yang dikelolanya.
Pembinaan terhadap penggiat pewarta warga mengenai kode etik profesi jurnalistik penting untuk dilakukan. kekuatan besar jurnalisme warga dipadukan dengan tanggung jawab sosial dalam setiap kegiatannya, perubahan besar akan terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls