Kajian Tafsir Ilmiah Bidang Dakwah Salman ITB adakan Kajian Tafsir al-Maraghi yang dimulai pada Selasa (26/2) lalu. Kajian Tafsir ini mengenalkan metode tafsir Qur’an kontemporer al-Maraghi, karya seorang ulama Mesir bernama Ahmad Mustafa al-Maraghi. Menurut Ustadz Yayat Supriatna, pemateri pada sesi perdana ini, Tafsir al-Maraghi menjelaskan tentang kosa kata dan gaya bahasa yang mudah dipahami orang-orang.
Sistematika penulisan tafsir ini terbagi ke beberapa metode. Pertama, dengan metode , yaitu penyampain tafsir al-Qur’an dengan mengkombinasikan antara Tafsir Ma’qul (tafsir riwayat) dan Tafsir Manqul (Tafsir Birr’i). Metode kedua adalah Tafsir Muqarin, yaitu membandingkan ayat dengan ayat yang membicarakan hal yang sama. Ketiga, metode Tafsir Ihnab, menafsirkan ayat secara detil berdasarkan ilmu balaghah. Lalu metode terakhir, metode Tafsir Tahlili, menulis tafsir berdasarkan urutan mushaf al-Qur’an.
Berdasarkan website www.kiosislami.com, Tafsir al-Maraghi sendiri pertama kali diterbitkan di Kairo pada tahun 1951. Dalam website tersebut dikatakan bahwa Kitab Tasir al-Maraghi mudah dipahami dan enak dicerna, sesuai dengan kebutuhan masyarakat kelas menengah. Bahasannya juga relevan dengan masalah-masalah pada masa kini. Kajian Tafsir al-Maraghi diadakan setiap hari Selasa, di Ruang Utama Masjid Salman ITB.
0 komentar:
Posting Komentar